Setiap minggu mengunjungi Kel. Lakkang
seakan telah menjadi semacam weekend
bagi tim pengelolah Sanggar Kelapa. Hal tersebut dapat tergolong salah satu
tujuan. Namun tetap belajar bersama anak-anak menjadi sebuah tujuan utama. Tak ada
rasa bosan bagi kru sanggar kelapa mengunjungi mereka tiap pekan. Karena merindukan
berkumpul bersama anak-anak adalah ikhwal yang tak dapat disembunyikan. Begitulah
kiranya bila telah merasa dekat dengan orang lain, pastilah ada secercah
kerinduan yang terbesit bila telah cukup lama tak bersama. Seperti halnya tim
sanggar kelapa, anak-anak pun merasa tak sabar untuk berkumpul bersama. sebab
mereka lebih dulu berada dil
okasi belajar ketimbang para anggota tim sanggar kelapa. Tanpa basa-basi, belajar bersama kembali mewarnai kelurahan lakkang.
okasi belajar ketimbang para anggota tim sanggar kelapa. Tanpa basa-basi, belajar bersama kembali mewarnai kelurahan lakkang.
Ada yang menarik lagi mendidik dari
kesan pertama momen-momen pembelajaran minggu ini. anak-anak diajak oleh teman
belajar mengingat kembali hasil belajar mereka selama menjalani rutinitas di
Sanggar Kelapa. Serentak mereka memaparkan semua walaupun prosesnya tak begitu
lancar. Sebab mereka mesti mengingat-ingat hasil pembelajaran yang telah mereka
terima. Tak apalah, hal demikian adalah sesuatu yang wajar mengingat di usia mereka
masih terlampau dini menjadi pengingat yang cekatan. Setidaknya anak-anak mulai
membiasakan diri mengingat-ingat pelajaran yang mereka terima. Sebab hal itu
memiliki nilai edukasi yang tinggi. disamping nalar mereka terlatih dalam
mengeksplorasi pengetahuan, kegiatan tersebut semakin membiasakan anak-anak
dalam berimajinasi.
Segenap momen-momen pembelajaran
kian asik karena ditengah-tengah proses pembelajaran, mereka bersama dengan
teman belajar membuat sebuah origami yang berbentuk hati yang bersayap. Cukup rumit
kelihatannya, namun dikarenakan anak-anak mulai terlatih kreativitasnya, maka
membuat origami pun tak cukup lama.
Lantas, mengapa origami berbentuk
hati yang bersayap yang mereka buat? Yang pastinya ada makna dibalik itu.
yah... mereka diajak untuk selalu mengingat orang-orang yang mereka sayangi. Dengan
polos mereka menyebutnya satu persatu. Ada yang menyebut bapak, ibu, kakak,
teman dan macam-macam. Kelihatannya mereka tetap menyimpan orang-orang yang berkesan
dihati mereka. itulah nilai etis dari pembelajaran tersebut. Anak-anak diajak
untuk selalu mengingat orang-orang terdekat yang disayanginya. Karena orang-orang
terdekat pastilah pernah berbuat kebaikan pada mereka. dengan ini,
mudah-mudahan mereka terdorong untuk membalasnya dilain waktu.
Adalah ide yang baik bila anak-anak
sejak dini didorong untuk saling membalas kebaikan kepada orang terdekat dan
disayanginya. Bukankah hal ini akan menjadikan hidup mereka lebih harmonis? Mudah-mudahan
mereka betul-betul mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga....
Muhajir
Pelabuhan, 2 Juni 2013
Gambar 1 (Membuat origami sambil menjelaskan) |
Gambar 2 (Bersibuk-sibuk ria) |
Gambar 3 (Belajar dengan forum melingkar) |
Gambar 4 (lagi-lagi foto bareng anak-anak) |
0 komentar:
Posting Komentar