Waktu belajar masih sekitar satu jam lagi, anak-anak sudah berkumpul di lokasi belajar mereka. Petanda bahwa mereka antusias dalam menuntut ilmu. Sambil menunggu teman belajar, anak-anak mengisi waktu kosongnya dengan bermain bersama. Sejam kemudian teman belajar mereka telah datang. Serentak anak-anak itu berkumpul dan merapikan barisan bagaikan mereka kedatangan orang yang “special”. Spontan mereka melakukan hal itu karena belajar bersama teman belajarnya adalah hal yang sangat di nanti-nanti. Sepertinya anak-anak itu menemukan kebahagiaan yang sangat disaat mereka belajar  bersama teman belajarnya. Bisa jadi hal itu dikarenakan pengaruh suasana belajar yang “fun”, tak jumud namun tetap mendidik. Yah, inilah belajar sambil bermain yang dilakukan dalam suasana alam. Hal yang sangat jarang ditemukan dalam pendidikan formal.
Kali ini anak-anak itu belajar bahasa inggris yang di buka dengan bernyanyi bersama Kak Ikhsan. Tema perdananya adalah Number dan Introduce your self. Mereka belajar untuk mengetahui angka-angka dan memperkenalkan namanya dalam bahasa inggris. dengan cekatan mereka melafalkan angka mulai dari 1 sampai 20 dalam bahasa Inggris yang dipandu oleh Kak Ika dan Kak Firda. Sama cekatannya pada saat mereka memperkenalkan namanya dalam bahasa inggris. tak ada rasa malu untuk tampil berbicara. Tak ada saling menertawai ketika ada yang salah dalam menyebut. Mereka telah terikat oleh ikatan kekeluargaan dalam gegap gempita pembelajaran. Itulah mengapa mereka memiliki keberanian unjuk gigi dan saling menghormati.
Disela-sela proses pembelajaran anak-anak itu tak terlihat jenuh. Mereka telah menganggap belajar sama halnya dengan bermain. Mereka menuntut ilmu namun hasrat bermainnya tetap terpenuhi. Dari sini keceriaan pun terlihat dalam wajah polos mereka. Tawa dan canda menggema dalam momen-momen pembelajaran yang semakin lama semakin seru. Yah, Anak-anak mesti dimengerti hakekatnya. Ia sangat senang bermain. Karena dalam bermain rasa ingin tahunya teraktualisasi. Dalam hal ini, hasrat bermainnya menyimpan potensi edukasi. Sayang bila tak mendapat perhatian penuh.
Seperti biasa ketika senja mulai nampak, proses pembelajaran mesti usai karena anak-anak itu harus pulang kerumahnya masing-masing. Apa yang positif dari ini bahwa mereka pulang tak hanya membawa pengetahuan namun juga secercah kebahagiaan. Setidaknya mereka telah memahami bahwa belajar tak seburuk dan tak sejenuh yang mereka kira.

Muhajir


Baruga Lakkang, 12 Mei 2013


Gambar 1 (Mereka tertawa)

Gambar 2 (Mereka bermain)

Gambar 3 (Lagi ngapain nih??)

Gambar 4 (Belajar Bahasa Inggris)

Gambar 5 (Petanda tak ada keluhan)

Gambar 6 (wiiii... Rajin amat...)







0 komentar:

Posting Komentar