5,6,7,8,daaaannn...... wuaaaaahhhh sudah
hampir setahun brooo, sanggar kelapa tak mengunjungi anak-anak Lakkang ,
hehehehehe.... :D .Tapi hari minggu yang lalu kru Sanggar Kelapa kembali
mengunjungi anak-anak untuk kemudian memulai kembali kegiatan belajar yang
sempat tertunda begitu lama. Maklum setiap anggota kru memiliki kesibukan
masing-masing yang mau tak mau beberapa kesibukan lainnya mesti dikesampingkan
dulu, bukan berarti ditinggalkan. Ada yang sibuk dengan nyari duit, sampai ada
yang masih bergulat dengan penyelesaian studi, termasuk saya heheheheh...
Yuppsss.... Anak-anak Lakkang; Mereka sehat-sehat,
bahkan beberapa diantaranya sudah sedikit tinggi, ada yang gemuk ada yang
tubuhnya begitu-begitu saja.... hehehehehe... Tapi gimana dengan semangatnya? Kalau
yang ini nggak usah ditanya lagi. Hampir satu tahun lamanya tak merasakan
hingar bingar pembelajaran edutainment, semangat dan motivasi mereka masih
tetap dalam kondisi yang prima dan optimal. Tapi karena baru bertemu kembali,
akhirnya anggota kru hanya melakukan penyegaran dan afirmasi positif melalui
sejumlah kegiatan bermain atau bisa juga disebut sebagai OutBond.
Pertama. Dimulai dengan “Oper
Karet”, dimana permainannya begitu simpel: mereka hanya dibagi kedalam tiga
kelompok, kemudian ketiga kelompok tersebut saling berlomba mengoper gelang
karet kepada teman kelompoknya hingga karet yang berhasil sampai ke finish adalah pemenangnya.
Kedua.
Permainan
tebak kata. Masing-masing kelompok menuliskan lima kata dan dibagikan kepada
kelompok lain tanpa diketahui isi kata dalam kertas tersebut. Setelahnya,
perwakilan kelompok akan menyebutkan kata yang tertulis dikertas yang telah
dibagikan tadi dengan dibantu oleh rekan kelompoknya tanpa menyebut kata, tapi
dengan simbol atau gerakan.
Ketiga. Permainan Cokko-Cokko Batu (sembunyi-sembunyi
batu). Nah, yang ini termasuk permainan yang amat purba loh. Saya saja waktu
masih kecil sering bermain ini :D. Caranya simple: Hanya bermodalkan batu (tapi kami menggunakan
kertas). Lantas masing-masing kelompok mesti menyembunyikan kertas tersebut kedalam
tanah dengan cara melubangi tanah tersebut untuk kemudian menjadi tempat
persembunyian kertas. Untuk mengecoh lawan kelompok, setiap kelompok harus
berusaha membuat jebakan lubang persembunyian palsu sebanyak lima lubang agar lubang yang asli sukar dikenali oleh
lawan kelompok. Maka dari itu, setiap kelompok hanya diberikan tiga kali
kesempatan menggali, jika tak menemukan maka dinyatakan kalah.
Yah, begitulah permainannya. Gitu aja, simple kan? :D Kalau mau buat anak-anak
bahagia, gak usah repot-repot brooo, permainan seperti diatas sudah cukup kok. secara
material permain tidaklah begitu mutakhir dibanding permainan-permainan hasil
olah tangan manusia modern. tapi sesederhana apa pun permainannya, tujuannya
tetap membangun solidaritas dan kebahagiaan. Justru disinilah esensi dari
kepuasan anak-anak.
Insyaallah kegiatan Sanggar Kelapa akan
berlanjut lagi dengan muatan edukasi dan akademik yang lebih kompleks di minggu
depan, minggu depannya lagi, lagi dan seterusnya- dan seterusnya. Mau gabung? Sambil
weekend? Silahkan mampir ;-)
Minggu, 1 Maret 2015
Narator: Muhajir
0 komentar:
Posting Komentar